Perjalanan Timor Timur Menjadi Provinsi Indonesia (1975-1999)
Keywords:
Integrasi, Operasi Seroja, Referendum, HAMAbstract
Sejarah Timor Timur menjadi provinsi Indonesia dari 1975 hingga 1999 adalah sebuah Sejerah yang kompleks, melibatkan berbagai dinamika politik, militer, dan internasional. Setelah era kolonial Portugis, muncul kelompok-kelompok politik lokal yang memicu ketegangan, termasuk Fretilin, UDT, dan APODETI, hingga akhirnya Indonesia mengintervensi dengan invasi militer pada 1975 melalui Operasi Seroja. Deklarasi Balibo menjadi dasar formal bagi integrasi Timor Timur sebagai provinsi Indonesia pada 1976, namun perlawanan dari kelompok pro-kemerdekaan seperti Fretilin dan Falintil terus berlanjut. Selama lebih dari dua dekade, provinsi ini menjadi medan konflik dengan kehadiran militer Indonesia yang diwarnai oleh pelanggaran hak asasi manusia, termasuk insiden Santa Cruz pada 1991 yang memicu perhatian global. Tekanan dari komunitas internasional, serta perubahan politik di Indonesia pasca-Orde Baru, pada zaman Presiden Bj. Habibie akhirnya dibuat referendum kemerdekaan pada 1999. Yang hasinya mebuat Timor-Timur memisahkan diri dari Indonesia. Studi ini mengkaji latar belakang, dinamika sosial-politik, serta dampak jangka panjang dari konflik ini terhadap hubungan bilateral Indonesia-Timor Leste.




